Cari Blog Ini

Home

Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan pada 2014 Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin menjadi bandara internasional.

Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Pengembangan bandara antara lain berupa pembangunan terminal, perbaikan apron, taxi way, dan penambahan serta peningkatan landasan pacu dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter.

Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Akibat lambannya proses pembebasan lahan masyarakat untuk pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalsel harus memanggail tim terkait untuk dimintai keterangan.

Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Boeing 747 seri 300, kapasitas 500 seat.dipastikan tidak bisa mendarat, diperlukan runway minimal 3.500 meter, sedangkan panjang runway Syamsuddin Noor hanya 2.500 meter.

Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

keinginan pihak Angkasa Pura untuk membeli asset milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bandara Syamsudin Noor, masih dalam pengkajian pembelian asset yang di miliki yakni berupa Apron dan beberapa lahan kosong milik Pemerintah.

Rabu, 12 Maret 2014

Deadline bandara

BANJARBARU – Rencana ground breaking pengembangan Bandara Syamsudin Noor tak lama lagi bakal terealisasi. General Manager (GM) Angkasa Pura 1 Bandara Syamsudin Noor Achmad Munir memastikan awal April ini pengembangan bandara sudah bisa dimulai. "Lokasi sudah ditentukan dan dalam dua tiga hari ke depan kita akan titipkan uang ke pengadilan untuk proses konsinyasi," ucapnya kepada Radar Banjarmasin, Kamis (6/3). Lokasi ground breaking yang sudah ditentukan berada di dekat apron bandara. Lokasinya berdekatan dengan aset tanah milik Pemprov Kalsel dan TNI AU. Di lokasi tersebut nantinya akan dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor bersama pemerintah baik provinsi maupun kota. Terkait konsinyasi, Munir menjelaskan pihaknya dalam dua atau tiga hari ke depan akan menitipkan uang kepada Pengadilan Negeri Banjarbaru guna membayar 16 persen lahan yang belum dibebaskan. Jumlah uang yang dititipkan sendiri mencapai puluhan miliar. "Uang itu untuk membayar lahan masyarakat yang belum dibebaskan melalui konsinyasi," jelasnya. Terpisah, Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin berharap target ground breaking awal April nanti tidak meleset. Ia secara khusus juga sudah meminta pihak otoritas bandara untuk mempersiapkan ground breaking dengan baik. "Awal April saya minta ground breaking, kalau tidak meleset kan paling tidak dua tahun lagi baru selesai," katanya. Rudy mengaku ingin sekali melihat bandara kebanggaan warga Kalsel itu dikembangkan menyesuaikan pertumbuhan jumlah penumpang. Meski sebenarnya Rudy sadar masa jabatannya tak sampai 2 tahun lagi. "Walaupun saya tidak jadi gubernur lagi tapi saya akan bangga kalau bandara selesai dibangun. Harapan ini adalah impian sebelum masa jabatan saya berakhir 2015 nanti," ungkapnya.