Cari Blog Ini

Home

Jumat, 24 Februari 2017

Eksekusi lahan

Demi memenuhi target agar pembangunan Bandara Syamsudin Noor dapat dimulai pada bulan depan, PT Angkasa Pura I bergerak cepat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang menghambat keberlangsungan proyek. Salah satunya yaitu permasalahan sengketa lahan.

Berdasarkan hasil koordinasi antara PT Angkasa Pura I dengan Pengadilan Negeri (PN) Banjarbaru, salah satu opsi yang dipilih untuk menyelesaikan sengketa lahan ialah dengan cara melakukan eksekusi.

Eksekusi lahan sendiri rencananya akan dilakukan PN Banjarbaru pada awal bulan depan, dengan begitu warga yang saat ini masih ngotot tak ingin melepas tanah dan rumah mereka hanya memiliki waktu sekitar dua pekan.

Kabar rencana eksekusi tersebut disampaikan GM Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Handy Heryudhitiawan. "Kami optimis pembangunan bandara dapat dimulai pada bulan Maret, Insha Allah awal Maret akan dilakukan eksekusi lahan," katanya kepada Radar Banjarmasin.

Ia menuturkan, saat ini masih ada sekitar 35 bidang tanah dan 12 bangunan yang belum diserahkan oleh pemiliknya. Jumlah tersebut kemungkinan akan berkurang, seiring semakin dekatnya pelaksanaan eksekusi. "Jumlahnya terus berkurang, ada beberapa warga yang mulai mengambil uang ganti rugi di PN Banjarbaru," ujarnya.

Handy berharap, sengketa lahan dapat segera terselesaikan agar proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor benar-benar dapat dimulai pada bulan depan.

Sementara itu, terkait perkembangan proses lelang proyek bandara Pimpinan Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Taochid P Hadi mengungkapkan, saat ini lelang telah memasuki masa sanggah. "Masa sanggah akan berakhir pekan ini," ungkapnya.

Jika dalam masa sanggah, tidak ada sanggahan maka pekan depan tim direksi Angkasa Pura I akan menetapkan pemenang tendernya. "Pokoknya target proyek pada bulan Maret masih on schedule," tambahnya.

Ia menuturkan, apabila pemenang sudah ditetapkan maka kontraktor akan langsung mengerjakan pembangunan. Proyek pertama yang dilakukan yaitu paket II, pembangunan infrastruktur bangunan penunjang dan appround dengan anggaran sebesar Rp900 miliar.

Ketika proyek paket II berjalan, AP I akan kembali melakukan lelang untuk proyek paket I yaitu pembangunan terminal bandara dengan anggaran sekitar 1,4 triliun. "Tender paket I kemungkinan dilakukan pada bulan April," pungkas Taochid


 
 
 

0 komentar: