Cari Blog Ini

Home

Jumat, 14 Juni 2013

Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Sulit Terwujud

BANJARMASIN, PASTI@ -Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru saat ini belum juga bisa terlaksana pengembangannya karena masih terkendala dengan pembebasan lahan milik warga. Jika warga sekitar bandara tak mau melepas lahannya pengembangan bandara jadi bandara standar Internasional sulit terwujud.

Manejer Umum PT Angkasa Pura Syamsudin Noor Banjarbaru, Ahmad Munir di Banjarmasin, Rabu mengatakan, pengembangan bandara itu memerlukan tanah seluas 99,9 persen.

Saat ini PT Angkasa Pura baru berhasil membebaskan lahan sekitar 64,8 persen dan puluhan hektar lagi yang harus dibebaskan dan itu semua dikuasai oleh warga sekitar yang berada dikawasan luar bandara.

Untuk itu PT Angkasa Pura akan terus melakukan pendekatan kepada warga sekitar agar mau tanahnya dibebaskan dengan mengedepankan ganti rugi bagi kepemilikan yang sah.

"Kita mengharapkan masyarakat ikut membantu dalam pengembangan bandara ini karena bandara merupakan wajah pertama yang dilihat bagi pengunjung yang datang ke Kalsel," ucapnya saat menjadi pembicara dalam diskusi bulanan Banua Terang.

Bukan itu saja, Munir juga mengatakan, pihak bandara untuk tahun ini sudah menuai untung pertama kali saat adanya sedikit pengembangan oleh PT Angkasa Pura.

Untuk itu, bandara akan terus dibenahi dan dikembangkan hingga menjadi bandara internasional dan bisa menjadi embarkasi haji yang mantap serta bisa didarati oleh pesawat dengan kapasitas lebar berpenumpang 500 orang.

Sekali lagi dia berharap, agar masyarakat yang memiliki tanah di sekitar kawasan Bandara Syamsudin Noor bisa dan mau lahannya dibebaskan dengan ganti rugi sesuai kesepakatan dengan perkembangan Kalsel terutama akses bandara.

"Kita memohon kerjasamanya kepada semua pihak baik masyarakat, pemerintah serta lainnya dalam pembebasan lahan, untuk pengembangan bandara menuju bandara internasional," terangnya saat diskusi dengan tema mengurai benang kusut pengembangan Bandara Syamsudin Noor sebagai embarkasi haji.

Dikatakannya, apabila pembebasan lahan sudah terlaksana semua, dan luas hektar tanah sudah terpenuhi dalam pengembangan bandara, maka nantinya bandara itu akan dibentuk dengan ikon Kalsel yaitu bentuk intan.

"Saya bingung, dana guna pembebasan lahan sudah disiapkan namun bandara belum juga ada pengembangannya, ada apa ini dan terkendala dimananya," tanyanya saat melakukan diskusi tersebut.

sumber  : Antara

0 komentar: