Cari Blog Ini

Home

Selasa, 22 April 2014

GB molor lagi

BANJARMASIN - Ground breaking pengembangan bandara Syamsudin Noor dipastikan molor lagi. Semula dijadwalkan pada awal April pengembangan bandara akan dimulai. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Kalsel Haris Karno mengungkapkan, rencana pengembangan bandara ditargetkan akan dimulai awal Mei mendatang. Ia mengakui semula PT Angkasa Pura I menargetkan pada akhir Maret atau awal April pengembangan bandara sudah bisa dimulai. Namun karena ada kendala akhirnya rencana dimulainya pengembangan dievaluasi. "Direksi PT AP 1 ingin pengembangan dimulai setelah setelah jual beli lahan pemprov dan PT AP 1 selesai," ungkapnya saat ditemui, kemarin. Diterangkan Haris, kendala tersebut sebenarnya tak terlalu berpengaruh. Saat ini jual beli aset pemprov berupa apron sedang dalam proses. Ditargetkan akhir April sudah selesai. "Pembahasan draft jual beli sudah. Tapi masih ada beberapaitem lagi yang belum sepakat," terangnya. Diakui Haris, molornya rencana pengembangan sedikit banyak berpengaruh pada target yang sudah ditetapkan. Namun Haris tak bisa berbuat banyak mengingat keputusan berada ditangan PT Angkasa Pura1. "Kita tidak bisa berbuat banyak karena bola ditangan PT AP. Saya ingin paling lambat Mei harus dilaksanakan, mereka juga punya ingin seperti itu," ujarnya. Sekdaprov Kalsel Muhammad Arsyadi juga membenarkan rencana pengembangan bandara molor hingga awal Mei. Ia menyebut salah satu kendala keterlambatan adalah belum disetujuinya rencana pengembangan bandara oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN. "Pak Wagub sudah ke kementerian. Sudah disetujui baik oleh Kementerian BUMN," sebut Arsyadi. Arsyadi berharap, setelah pengembangan bandara dimulai maka dalam waktu 2 tahun Kalsel bakal memiliki bandara dengan kualitas baik. Pelayanan kepada masyarakat juga diharapkan bisa meningkat. "Dua tahun lagi kita bisa menikmati bandara yang bagus," harapnya.

1 komentar:

danidiara mengatakan...

molor pengembangan bandara syamsudin noor bukan dikarenakan warga tidak setuju, ini akibat P2T tidak transfaran dan menyalahi aturan2 UU DAN kepres. ,coba pakai itu UU DAN KEPRES.pasti akan baik, tidak berakibat seperti sekarang.ini akibat panitia mau cari untung banyak. warga yang mau dirugikan . bawalah ke ahirat nanti biar jadi puas