Cari Blog Ini

Home

Minggu, 17 Februari 2013

Apron Bandara Siap Dijual Untuk Pengembangan Syamsudin Noor

Rencana pengembangan Bandara Syamsudin Noor terus dilakukan. Setelah membebaskan sejumlah lahan warga, kali ini aset milik Pemprov Kalsel pun siap untuk dijual. Aset tersebut berupa apron bandara dan tanah seluas 16 hektare. Aset-aset tersebut akan dilepas kepada PT Angkasa Pura sebagai bagian dari perluasan bandara. Kepala Biro Perlengkapan Setdaprov Kalsel Wing Ariansyah mengatakan, saat ini nilai jual aset tersebut sedang dalam proses penghitungan tim appraisal. Penghitungan tersebut agar bisa mendapatkan harga yang tepat sesuai dengan nilai jual yang berlaku saat ini. Pemprov Kalsel sendiri dulu membangun apron dengan dana tak kurang dari Rp100 miliar. Dengan demikian PT Angkasa Pura akan membeli seluruh aset yang sebelumnya milik Pemprov Kalsel, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. “Untuk berapa pastinya, kami menunggu tim appraisal dulu. Kalau sudah cocok, akan kami jual kepada PT Angkasa Pura,” ujarnya. Dengan dijualnya aset tersebut, tambah dia, maka secara otomatis pendapatan asli daerah dari sewa apron sebesar Rp1,3 miliar per tahun tidak akan diterima lagi. "Saya kira itu tidak masalah, karena dengan dibangunnya bandara yang cukup megah, kita akan mendapatkan keuntungan tidak langsung yang jauh lebih besar, yaitu akses transportasi yang lebih mudah dan dibukanya jalur penerbangan internasional," katanya. Menurut Wing, saat ini kondisi Bandara Syamsudin Noor sudah sangat tidak layak, bahkan fasilitas dan bangunannya telah ditetapkan menjadi salah satu bandara terjelek di Indonesia. Beberapa fasilitas seperti ruang tunggu, terminal, lokasi parkir dan fasilitas lainnya sudah jauh tertinggal dibanding bandara-bandara di daerah lainnya. Dengan dibangunnya berbagai fasilitas tersebut oleh Angkasa Pura, maka Bandara Syamsudin Noor akan segera menjadi bandara internasional, dan hal tersebut akan sangat menguntungkan bagi perkembangan ekonomi dan bisnis di daerah ini. Menurut dia, dengan menjadi bandara internasional, maka kargo akan bisa langsung, perolehan devisa meningkat, dan sektor pariwisata juga akan jauh lebih berkembang. "Rencananya pada Februari ini akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan bandara tersebut," tandasnya. sumber

0 komentar: