Cari Blog Ini

Home

Minggu, 17 Februari 2013

Kejati Panggil Tim Pembebasan Lahan Bandara

Akibat lambannya proses pembebasan lahan masyarakat untuk pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalsel harus memanggail tim terkait untuk dimintai keterangan. Ketua Tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) untuk pengembangan lahan Bandara. Syamsudin Noor, Dr Syahriani Syahran pun membenarkan pernanggilan pihaknya ini. "Memang benar adanya, Pasalnya, banyak laporan soal permasalahan lambannya pembebasan tanah. Tapi kembali saya yakinkan bahwa tim panitia bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku," tegasnya, Selasa (12/2) di ruang kerjanya. Dijelaskannya, adanya pemeriksaan itu lantaran proses pembebasan yang dijadwalkan selesai tahun 2012 hingga kini masih belum juga tuntas. Saat ini Kejati Kalsel sedang dalam proses pengumpulan bahan dan keterangan dari sejumlah saksi yang dianggap mengetahui masalah itu tennasuk dirinya selaku ketua tim pembebasan. PT Angkasa Pura I menjadwalkan pengembanganbandara dimulai pada 2012 lalu dan ditargetkan selesai pada 2014 dengan anggaran multiyears sebesar Rp540miliar. Namun hingga saat ini, masih ada sejumlah warga yang belum setuju dengan harga taksirkan ditambah dengan persoalan turnpang tindih kepemilikan lahan. Kabarnya, selain memanggil Ketua Tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) untuk pengembangan lahan bandara Syamsudin Noor. Pihak Kejati Kalsel juga memanggil Ketua RT sekitar bandara dan beberapa pemilik tanah terkait lambannya pembebasan tersebut. Menurut Syahriani, laporan terakhir yang telah diterima p1haknya, tanah yang dibebaskan mencapai 73 persen. "Prosesnya terus berjalan dan selalu kita tunggu, Tinggal dua persen lagi mencapai 75 persbn maka pembangunan terminal akan dim ulai. Selanjutnya akan kita konsilidasikan ke pengadiIan," tandasnya kepada sejumlah wartawan. Sementara, terkait dengan pengembangan Bandara Syamsudin Noor ini, General Manager PT Angkasa Pura I Gerrit Mailenzun menanggapi dingin saran Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin agar landasan pacu (runway) bandara diperpanjang hingga bias didarat I pesanya, berbadan besar atau airbus. Menurut Gerrit, pihaknya saat ini masih fokus kepada persoalan lahan yang tinggal lagi 25 persen, baru masalah lain. "Menurut infonnasi yang memang sudah kami terima. persoalan pelebaran runway dan segala macam mungkin kita uomor duakan. Yang pepting pcinbebasan lahan untuk tenninal bandara ini dulu segera kita mulai bangun dan realisasikan," katanya. (Sumber : Barito Post edisi Rabu, 13 Februari 2013)

0 komentar: